A. Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan pembeli berbeda dalam banyak hal baik dalam motif, perilaku, maupun kebiasaan pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogen, tetapi heterogen. Hal inilah yang mendorong perusahaan melakukan segmentasi pasar. Segmentasi merupakan pengelompokan pembeli dalam suatu pasar yang memiliki kebutuhan dan tingkah laku yang sama.
Segmentasi merupakan unsur pertama strategi. Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar.
Latar belakang pentingnya segmentasi bagi perusahaan disebabkan antara lain karena segmentasi memungkinkan perusahaan lebih terfokus dalam mengalokasi sumber daya. Kedua, segmentasi merupakan basis untuk menentukan komponen-komponen strategi, taktik dan value secara keseluruhan. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan suatu acuan dan basis bagi penentuan positioning. Ketiga segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,
Renald Kasali mengatakan bahwa segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakkan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
» Manfaat Segmentasi
Salah satu alasan perusahaan melakukan segmentasi untuk meningkatkan efektivitas strategi pemasaran yang telah disusun, serta lebih terarah dan sumber daya perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Segmentasi yang berorientasi pada peningkatan pemasaran akan memberikan keuntungan bagi pebisnis dan pelanggan, yaitu:
1. Menyediakan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik
Produsen dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang bervariasi dengan menggunakan pola berbeda, insentif dan kegiatan promosi yang bebeda pada setiap segmen yang dituju. Contohnya perusahaan komputer Dell, yang mengelompokkan konsumennya kedalam kelompok pribadi, bisnis kecil, bisnis besar, dan organisasi pemerintah atau kemasyarakatan dan bukan berdasarkan pada lini produk yang dihasilkan. Hal tersebut terbukti mampu memberikan pelayanan dan ketersediaan produk yang lebih baik.
Produsen dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang bervariasi dengan menggunakan pola berbeda, insentif dan kegiatan promosi yang bebeda pada setiap segmen yang dituju. Contohnya perusahaan komputer Dell, yang mengelompokkan konsumennya kedalam kelompok pribadi, bisnis kecil, bisnis besar, dan organisasi pemerintah atau kemasyarakatan dan bukan berdasarkan pada lini produk yang dihasilkan. Hal tersebut terbukti mampu memberikan pelayanan dan ketersediaan produk yang lebih baik.
2. Meningkatkan pendapatan
Lebih sulit bagi produsen untuk menaikkan harga pada seluruh pasar. Kecuali jika produsen mengelompokkan segmen premium yang akan menerima harga yang lebih mahal. Dengan segmentasi perusahaan mengetahui pasar mana yang berpotensi dapat meningkatka pendapatannya lebih besar.
Lebih sulit bagi produsen untuk menaikkan harga pada seluruh pasar. Kecuali jika produsen mengelompokkan segmen premium yang akan menerima harga yang lebih mahal. Dengan segmentasi perusahaan mengetahui pasar mana yang berpotensi dapat meningkatka pendapatannya lebih besar.
3. Peluang untuk tumbuh
Dengan segmentasi pasar organisasi dapat menciptakan ‘niche product’ yang akan menarik konsumen lain untuk mencoba dan kemudian membeli produk tersebut.
Dengan segmentasi pasar organisasi dapat menciptakan ‘niche product’ yang akan menarik konsumen lain untuk mencoba dan kemudian membeli produk tersebut.
KRITERIA SEGMENTASI
Variabel-variabel utama yang biasa digunakan untuk mensegmentasikan pasar konsumen dengan memperhatikan faktor karakteristik konsumen yaitu letak geografi, demografi, dan psikografi. Segmentasi geografis membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti wilayah, kota, desa dan iklim. Misal sepatu ski dipasarkan pada wilayah tertentu dan tidak akan dijual di wilayah tropis yang hanya mempunyai 2 musim saja.
Segmentasi demografis memisahkan pasar ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variael umur, jenis kelamin, status, pendapatan, pekerjaan, pendidikan agama, kewarganegaraan dan kelompok umur. Misal pemasar perlu memperhatikan faktor demografi pribadi dengan kriteria umur dan jenis kelamin untuk memasarkan produk baju dan sepatu. Ukuran, corak ataupun desain baju dan sepatu untuk anak-anak tentu berbeda dengan yang diperuntukkan untuk dewasa. Contoh lain dari segmentasi demografis ini antara lain produsen susu formula yang membeda-bedakan produk berdasar usia antara lain susu untuk usia di bawah 1 th, 1-3 th, dan diatas 3 th.
Segmentasi psikografi membagi-bagi konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan menurut status sosial, gaya hidup dan kepribadian. Misal produsen mobil yang mendesain mobil berdasarkan pada faktor gaya hidup dan kepribadian konsumen. Produsen mendesain mobil sport untuk konsumen bergaya sportif, mobil sedan lux untuk yang menginginkan kesan ekslusif dan mengutamakan kenyamanan.
Demikian juga untuk produk rokok, produsen mengembangkan merek-merek rokok bagi “perokok berat”, “perokok biasa”, dan “perokok yang berhati-hati/ringan”. Selain memperhatikan karakteristik konsumen, pasar juga dapat disegmentasikan berdasarkan tangapan konsumen (segmentasi keprilakuan). Sehingga pembeli dipilah-pilah ke dalam variabel kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, dan sikap konsumen. Contoh dari segmentasi perilaku antara lain produsen pasta gigi yang memperhatikan variabel manfaat yang dicari dalam mensegmentasikan pasarnya. Misal, pasta gigi “Crest” yang menawarkan manfaat perlindungan terhadap gigi berlubang sebagai daya tarik penjualan yang .demikian juga pasta gigi “aquafresh” yang menawarkan 3 manfaat yaitu “perlindungan terhadap gigi berlubang”, “nafas lebih segar”, dan “gigi lebih putih”.
Contoh Kasus Segmentasi:
SEGA, sebuah perusahaan komputer mainan memiliki visi untuk menjaga kesetiaan segmen pasarnya dengan selalu mengunggulkan teknologi terbarunya. SEGA memperluas jangkauan pasarnya dengan meningkatkan citra produknya dan membidik segmen generasi dewasa serta menawarkan permainan-permainan terbarunya pada semua tingkat segmen. Segmen pasar SEGA adalah umur 10 – 18. Ketika produk SEGA mencapai tahap kedewasaan dan menghadapi tantangan dari pesaingnya, keunggulan teknologi dan variasi permainan ditingkatkan untuk mempertahankan kesetiaan pelanggannya.
B. Kriteria segmentasi
Pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen homogen yang berbeda dikenal sebagai segmentasi pasar. Sgmentasi pasar ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan gabungan pemasaran untuk target pasar yang berbeda,
sehingga dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Segmen pasarsebaikny memenuhi kriteria berikut ini:
• Dapat diukur (measurable)
• Dapat diakses oleh saluran distribusi
• Memberikan respon yang berbeda terhadap marketing mix
• Bersifat stabil (tidak terlalu cepat berubah)
• Memiliki ukuran yang cukup besar supaya menguntungkan
• Dapat diukur (measurable)
• Dapat diakses oleh saluran distribusi
• Memberikan respon yang berbeda terhadap marketing mix
• Bersifat stabil (tidak terlalu cepat berubah)
• Memiliki ukuran yang cukup besar supaya menguntungkan
Pasar dapat dibagi ke dalam berbagai basis, dan pasar industri dibagi secara berbeda dari pasar konsumen, seperti yang digambarkan di bawah ini.
Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi untuk pasar retail (konsumer) dapat dipetakan menjadi sbb :
• Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
• Segmentasi demografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan status keluarga.
• Segmentasi psikografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti nilai, sikap, dan gaya hidup.
• Segmentasi behavioral berdasarkan pada variabel-variabel seperti laju dan pola penggunaan, sensitivitas harga, kesetiaan akan brand, dan benefit seeker.
Segmentasi untuk pasar retail (konsumer) dapat dipetakan menjadi sbb :
• Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
• Segmentasi demografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan status keluarga.
• Segmentasi psikografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti nilai, sikap, dan gaya hidup.
• Segmentasi behavioral berdasarkan pada variabel-variabel seperti laju dan pola penggunaan, sensitivitas harga, kesetiaan akan brand, dan benefit seeker.
Segmentasi Pasar Perusahaan
Sementara untuk pasar perusahaan (business segment), segmentasi dapat dibedakan dalam tipe berikut ini:
• Segmentasi geografis – berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional.
• Jenis pelanggan - berdasarkan pada faktor-faktor seperti ukuran organisasi, industrinya, posisi dalam value chain dan lain-lain.
• Perilaku pembeli – berdasarkan pada faktor-faktor seperti kesetiaan terhadap produk, pola penggunaan, dan ukuran pesanan.
• Segmentasi geografis – berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional.
• Jenis pelanggan - berdasarkan pada faktor-faktor seperti ukuran organisasi, industrinya, posisi dalam value chain dan lain-lain.
• Perilaku pembeli – berdasarkan pada faktor-faktor seperti kesetiaan terhadap produk, pola penggunaan, dan ukuran pesanan.
C. PERSAYARATAN UNTUK MELAKUKAN SEGIMENTASI PASAR YANG EFEKTIF
Meskipun ada banyak cara untuk membuat segmentasi pasar, namun efektivitasnya berbeda-beda. Sebagai contoh, pembeli makanan di restoran dapat dibagi menjadi pelanggan berambut pirang, coklat tua dan hitam. Tetapi warna rambut tidak mempengaruhi pembelian makanan di restoran. Selain itu bila semua pelanggan restoran membeli dalam jumlah yang sama setiap bulan, karena yakin bahwa seluruh makanan di restoran itu sama kualitasnya, dan bersedia membayar dengan harga yang sama, perusahaan tidak akan mendapat manfaat dari segmentasi pasar tersebut.
Untuk bisa memberi manfaat, segmen pasar harus mempunyai karakteristik berikut ini menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.265):
Untuk bisa memberi manfaat, segmen pasar harus mempunyai karakteristik berikut ini menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.265):
a) Dapat diukur ( measurable )
Sejauh mana ukuran dan daya beli segmen dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu sulit diukur, seperti ukuran segmen remaja peminum minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak kepada orang tua.
b) Dapat diakses ( accessable )
Sejauh mana segmen itu dapat diakses dan dilayani secara efektif.
c) Cukup besar ( substantial )
Sejauh mana segmen itu cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani sebagai pasar. Sebuah segmen sebaiknya merupakan kelompok homogen yang secara ekonomi paling layak mendukung program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen itu. Sebagai contoh, area metropolitan besar dapat mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota kecil, restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.
d) Dapat dibedakan ( differentiable)
Sejauh mana segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan yang sama atas penjualan parfum, berarti diantaranya bukanlah segmen yang terpisah.
e) Dapat dilaksanakan ( actionable )
Sejauh mana program yang efektif dapat didisain untuk menarik melayani segmen – segmen tersebut.
Evaluasi Segmentasi Pasar
Pada saat mengevaluasi pasar, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor (Kotler, Bowen dan Makens, 2002, pp.265-267), yaitu :
1) Ukuran dan pertumbuhan pasar.
Perusahaan akan menganalisa ukuran dan pertumbuhan segmen, kemudian memilih segmen yang memberikan peluang terbaik. Pertama-tama perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisa data terakhir penjualan segmen saat ini, tingkat pertumbuhan, dan laba yang diharapkan dari berbagai segmen. Perusahaan akan menaruh minat pada segmen yang memiliki karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang tepat, namun hal ini bersifat relatif.
2) Daya tarik struktur segmen.
Perusahaan harus meneliti sejumlah faktor struktural utama yang mempengaruhi data tarik segmen dalam jangka panjang. Sebagai contoh, daya tarik segmen berkurang bila segmen itu telah memiliki banyak pesaing yang kuat dan agresif. Keberadaan banyak produk pengganti yang nyata atau yang potensial bisa membatasi harga dan keuntungan yang dapat diambil dari suatu segmen. Kekuatan relatif pembeli juga mempengaruhi daya tarik segmen, jika pembeli dalam sebuah segmen mempunyai kekuatan menawar yang relatif kuat terhadap penjual, maka akan mendesak harga untuk turun, menuntut kualitas dan layanan yang lebih, dan mengadu perusahaan satu dengan yang lain. Semuanya itu terjadi dengan mengorbankan keuntungan yang dapat diperoleh penjual.
3) Tujuan dan sumber daya perusahaan.
Sekalipun sebuah segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat serta secara struktural menarik, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam hubungannya dengan suatu segmen.
Sejauh mana ukuran dan daya beli segmen dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu sulit diukur, seperti ukuran segmen remaja peminum minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak kepada orang tua.
b) Dapat diakses ( accessable )
Sejauh mana segmen itu dapat diakses dan dilayani secara efektif.
c) Cukup besar ( substantial )
Sejauh mana segmen itu cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani sebagai pasar. Sebuah segmen sebaiknya merupakan kelompok homogen yang secara ekonomi paling layak mendukung program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen itu. Sebagai contoh, area metropolitan besar dapat mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota kecil, restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.
d) Dapat dibedakan ( differentiable)
Sejauh mana segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan yang sama atas penjualan parfum, berarti diantaranya bukanlah segmen yang terpisah.
e) Dapat dilaksanakan ( actionable )
Sejauh mana program yang efektif dapat didisain untuk menarik melayani segmen – segmen tersebut.
Evaluasi Segmentasi Pasar
Pada saat mengevaluasi pasar, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor (Kotler, Bowen dan Makens, 2002, pp.265-267), yaitu :
1) Ukuran dan pertumbuhan pasar.
Perusahaan akan menganalisa ukuran dan pertumbuhan segmen, kemudian memilih segmen yang memberikan peluang terbaik. Pertama-tama perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisa data terakhir penjualan segmen saat ini, tingkat pertumbuhan, dan laba yang diharapkan dari berbagai segmen. Perusahaan akan menaruh minat pada segmen yang memiliki karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang tepat, namun hal ini bersifat relatif.
2) Daya tarik struktur segmen.
Perusahaan harus meneliti sejumlah faktor struktural utama yang mempengaruhi data tarik segmen dalam jangka panjang. Sebagai contoh, daya tarik segmen berkurang bila segmen itu telah memiliki banyak pesaing yang kuat dan agresif. Keberadaan banyak produk pengganti yang nyata atau yang potensial bisa membatasi harga dan keuntungan yang dapat diambil dari suatu segmen. Kekuatan relatif pembeli juga mempengaruhi daya tarik segmen, jika pembeli dalam sebuah segmen mempunyai kekuatan menawar yang relatif kuat terhadap penjual, maka akan mendesak harga untuk turun, menuntut kualitas dan layanan yang lebih, dan mengadu perusahaan satu dengan yang lain. Semuanya itu terjadi dengan mengorbankan keuntungan yang dapat diperoleh penjual.
3) Tujuan dan sumber daya perusahaan.
Sekalipun sebuah segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat serta secara struktural menarik, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam hubungannya dengan suatu segmen.
D. PENENTUAN PASAR SASARAN
Penetapan pasar sasaran merupakan bagian penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produk. Penetapan pasar sasaran yang diterapkan suatu perusahaan tentunya akan terdapat perbedaan dengan penetapan pasar sasaran yang diterapkan oleh perusahaan lain. Penetapan pasar sasaran adalah memutuskan satu atau lebih segmen yang akan dimasuki oleh perusahaan, dengan strategi ini tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik tentunya melalui pembidikan sasaran yang tepat, dengan kata lain segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran, sehingga perusahaan mempunyai pasar yang jelas dan dapat memudahkan dalam memasarkan produknya.
Didalam memilih segmen pasar terdapat lima pola dalam menentukan pasar sasaran, diantaranya konsentrasi segmen tunggal, spesialisasi selektif, spesialisasi produk, spesialisasi pasar, dan cakupan seluruh pasar.
Suatu perusahaan dalam menetapkan pasar sasaran, perlu meninjau terlebih dahulu segmen mana yang akan dimasuki dan dapat memastikan segmen yang tidak dimasuki pesaing, sehingga penetapan pasar sasaran yang dilakukan perusahaan akan lebih efektif.
Untuk mengetahui strategi, maka perusahaan perlu mengidentifikasi faktor internal yang berupa kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan serta faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang ada diluar perusahaan, setelah faktor internal dan eksternal diidentifikasi, maka kita dapat memetakan posisi perusahaan, dengan posisi tersebut maka perusahaan dapat mengembangkan suatu strategi.
Penelitian ini penulis lakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan secara lisan maupun tulisan, dan salah satunya dengan mengajukan kuesioner kepada pihak perusahaan. Hasil dari pengumpulan data yang berupa kuesioner tersebut penulis melakukan analisa SWOT untuk mendapatkan nilai bobot dan rating, selanjutnya dipetakan kedalam matriks internal-eksternal, setelah melakukan analisa tersebut, maka posisi dari PT. Surya Pelita Pratama terletak pada posisi pertumbuhan/stabilitas yang artinya strategi yang harus dikembangkan adalah mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Didalam memilih segmen pasar terdapat lima pola dalam menentukan pasar sasaran, diantaranya konsentrasi segmen tunggal, spesialisasi selektif, spesialisasi produk, spesialisasi pasar, dan cakupan seluruh pasar.
Suatu perusahaan dalam menetapkan pasar sasaran, perlu meninjau terlebih dahulu segmen mana yang akan dimasuki dan dapat memastikan segmen yang tidak dimasuki pesaing, sehingga penetapan pasar sasaran yang dilakukan perusahaan akan lebih efektif.
Untuk mengetahui strategi, maka perusahaan perlu mengidentifikasi faktor internal yang berupa kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan serta faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang ada diluar perusahaan, setelah faktor internal dan eksternal diidentifikasi, maka kita dapat memetakan posisi perusahaan, dengan posisi tersebut maka perusahaan dapat mengembangkan suatu strategi.
Penelitian ini penulis lakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan secara lisan maupun tulisan, dan salah satunya dengan mengajukan kuesioner kepada pihak perusahaan. Hasil dari pengumpulan data yang berupa kuesioner tersebut penulis melakukan analisa SWOT untuk mendapatkan nilai bobot dan rating, selanjutnya dipetakan kedalam matriks internal-eksternal, setelah melakukan analisa tersebut, maka posisi dari PT. Surya Pelita Pratama terletak pada posisi pertumbuhan/stabilitas yang artinya strategi yang harus dikembangkan adalah mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Berdasarkan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka strategi yang dijalankan perusahaan sudah membuat perusahaan mampu bertahan dalam menjalankan usahanya, ini terlihat dari matriks IFE dan EFE dengan skor 2,623 dan 2,610 dimana skor tersebut menunjukan bahwa didalam matriks internal-eksternal berada pada posisi pertumbuhan/stabilitas yang terletak pada kuadran kelima. Selain melakukan analisa SWOT, penulis juga mengukur hubungan antara strategi penetapan pasar sasaran dengan penjualan, yang menggunakan formual korelasi, dan hasil dari perhitungan tersebut adalah sebesar 0,48 ini menunjukan bahwa hubungan antara strategi penetapan pasar sasaran dengan penjualan terdapat hubungan linear yang cukup, sedangkan persamaan regresi linearnya adalah Y = 2,895 + 0,75 X.
Diakhir kata penulis menyampaiakn saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, dimana dengan strategi yang benar dan tepat dapat meningkatkan penjualan, selain itu juga perusahaan harus dapat mempertahankan serta meningkatkan semua kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan guna meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar dapat menghindari dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman.
Diakhir kata penulis menyampaiakn saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, dimana dengan strategi yang benar dan tepat dapat meningkatkan penjualan, selain itu juga perusahaan harus dapat mempertahankan serta meningkatkan semua kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan guna meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar dapat menghindari dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman.
Deskripsi Alternatif :
Penetapan pasar sasaran merupakan bagian penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produk. Penetapan pasar sasaran yang diterapkan suatu perusahaan tentunya akan terdapat perbedaan dengan penetapan pasar sasaran yang diterapkan oleh perusahaan lain. Penetapan pasar sasaran adalah memutuskan satu atau lebih segmen yang akan dimasuki oleh perusahaan, dengan strategi ini tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik tentunya melalui pembidikan sasaran yang tepat, dengan kata lain segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran, sehingga perusahaan mempunyai pasar yang jelas dan dapat memudahkan dalam memasarkan produknya.
Didalam memilih segmen pasar terdapat lima pola dalam menentukan pasar sasaran, diantaranya konsentrasi segmen tunggal, spesialisasi selektif, spesialisasi produk, spesialisasi pasar, dan cakupan seluruh pasar.
Suatu perusahaan dalam menetapkan pasar sasaran, perlu meninjau terlebih dahulu segmen mana yang akan dimasuki dan dapat memastikan segmen yang tidak dimasuki pesaing, sehingga penetapan pasar sasaran yang dilakukan perusahaan akan lebih efektif.
Untuk mengetahui strategi, maka perusahaan perlu mengidentifikasi faktor internal yang berupa kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan serta faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang ada diluar perusahaan, setelah faktor internal dan eksternal diidentifikasi, maka kita dapat memetakan posisi perusahaan, dengan posisi tersebut maka perusahaan dapat mengembangkan suatu strategi.
Penelitian ini penulis lakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan secara lisan maupun tulisan, dan salah satunya dengan mengajukan kuesioner kepada pihak perusahaan. Hasil dari pengumpulan data yang berupa kuesioner tersebut penulis melakukan analisa SWOT untuk mendapatkan nilai bobot dan rating, selanjutnya dipetakan kedalam matriks internal-eksternal, setelah melakukan analisa tersebut, maka posisi dari PT. Surya Pelita Pratama terletak pada posisi pertumbuhan/stabilitas yang artinya strategi yang harus dikembangkan adalah mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Berdasarkan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka strategi yang dijalankan perusahaan sudah membuat perusahaan mampu bertahan dalam menjalankan usahanya, ini terlihat dari matriks IFE dan EFE dengan skor 2,623 dan 2,610 dimana skor tersebut menunjukan bahwa didalam matriks internal-eksternal berada pada posisi pertumbuhan/stabilitas yang terletak pada kuadran kelima. Selain melakukan analisa SWOT, penulis juga mengukur hubungan antara strategi penetapan pasar sasaran dengan penjualan, yang menggunakan formual korelasi, dan hasil dari perhitungan tersebut adalah sebesar 0,48 ini menunjukan bahwa hubungan antara strategi penetapan pasar sasaran dengan penjualan terdapat hubungan linear yang cukup, sedangkan persamaan regresi linearnya adalah Y = 2,895 + 0,75 X.
Diakhir kata penulis menyampaiakn saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, dimana dengan strategi yang benar dan tepat dapat meningkatkan penjualan, selain itu juga perusahaan harus dapat mempertahankan serta meningkatkan semua kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan guna meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar dapat menghindari dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman.
Didalam memilih segmen pasar terdapat lima pola dalam menentukan pasar sasaran, diantaranya konsentrasi segmen tunggal, spesialisasi selektif, spesialisasi produk, spesialisasi pasar, dan cakupan seluruh pasar.
Suatu perusahaan dalam menetapkan pasar sasaran, perlu meninjau terlebih dahulu segmen mana yang akan dimasuki dan dapat memastikan segmen yang tidak dimasuki pesaing, sehingga penetapan pasar sasaran yang dilakukan perusahaan akan lebih efektif.
Untuk mengetahui strategi, maka perusahaan perlu mengidentifikasi faktor internal yang berupa kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan serta faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang ada diluar perusahaan, setelah faktor internal dan eksternal diidentifikasi, maka kita dapat memetakan posisi perusahaan, dengan posisi tersebut maka perusahaan dapat mengembangkan suatu strategi.
Penelitian ini penulis lakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan secara lisan maupun tulisan, dan salah satunya dengan mengajukan kuesioner kepada pihak perusahaan. Hasil dari pengumpulan data yang berupa kuesioner tersebut penulis melakukan analisa SWOT untuk mendapatkan nilai bobot dan rating, selanjutnya dipetakan kedalam matriks internal-eksternal, setelah melakukan analisa tersebut, maka posisi dari PT. Surya Pelita Pratama terletak pada posisi pertumbuhan/stabilitas yang artinya strategi yang harus dikembangkan adalah mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Berdasarkan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka strategi yang dijalankan perusahaan sudah membuat perusahaan mampu bertahan dalam menjalankan usahanya, ini terlihat dari matriks IFE dan EFE dengan skor 2,623 dan 2,610 dimana skor tersebut menunjukan bahwa didalam matriks internal-eksternal berada pada posisi pertumbuhan/stabilitas yang terletak pada kuadran kelima. Selain melakukan analisa SWOT, penulis juga mengukur hubungan antara strategi penetapan pasar sasaran dengan penjualan, yang menggunakan formual korelasi, dan hasil dari perhitungan tersebut adalah sebesar 0,48 ini menunjukan bahwa hubungan antara strategi penetapan pasar sasaran dengan penjualan terdapat hubungan linear yang cukup, sedangkan persamaan regresi linearnya adalah Y = 2,895 + 0,75 X.
Diakhir kata penulis menyampaiakn saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, dimana dengan strategi yang benar dan tepat dapat meningkatkan penjualan, selain itu juga perusahaan harus dapat mempertahankan serta meningkatkan semua kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan guna meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar dapat menghindari dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman.
E. HUBUNGAN ANTARA PENEPATAN SASARAN PASAR DENGAN SEGMENTASI PASAR
Istilah segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar (market targeting) sebenarnya merupakan dua hal yang bebeda. Di depan telah diuraikan bahwa segmentasi pasar itu merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market targeting merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan dilayani.
Sebagai gambaran, misalnya berdasarkan analisis dan ramalan permintaan, perusahaan dapat mengetahui adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat perusahaan memperluas pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah konsumen sebagai sampel dari keseluruhan. Dalam survai ini ditanyakan mengenai atribut produk yang ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya.
Dari hasil survai ini dapat diketahui atribut-atribut mana yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu produk. Misalnya, atribut yang dianggap penting adalah kualitas (X) dan harga (Y). Selanjutnya data hasil survei tersebut dapat di masukkan ke dalam suatu produk space yang merupakan suatu bidang yang berisi titik-titik. Produk space ini dapat digambarkan dalam salah satu dari tiga pola, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 3, yaitu
1. Preferensi yang homogen
Ini menunjukkan suatu pasar di mana semua konsumen dapat dikatakan mempunyai preferensi yang sama, baik mengenai harga maupun kualitas. Dengan demikian diperkirakan para konsumen mempunyai kesukaan yang sama terhadap merek yang ada. Oleh karena titik-titik preferensinya terletak di tengah-tengah atau di pusat.
2. Preferensi yang menyebar
Ini menggambarkan bahwa konsumen mempunyai preferensi yang berbeda-beda tentang apa yang mereka inginkan dari produk tersebut. Kalau di pasar hanya ada satu merek saja tentu preferensinya akan terletak di pusat, disebabkan karena merek tersebut akan menarik sebagian besar konsumen yang ada. Adanya sebuah merek yang teletak di pusat dapat meminimumkan jumlah ketidakpuasan konsumen. Apabila ada merek pesaing maka masing-masing pesaing akan memilih tempatnya sendiri-sendiri secara seimbang dalam product space.
3. Preferensi yang mengelompok
Selain preferensi yang homogen dan preferensi yang menyebar juga terdapat preferensi yang mengelompok. Kelompok-kelompok yang berupa kumpulan titik-titik yang terdapat dalam produk space disebut segmen pasar natural.
Mengevaluasi Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktur segmen, serta sasaran dan sumber daya perusahaan.
1. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen
Perusahaan akan melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data tentang tingkat penjualan saat ini, tingkat pertumbuhan, dan kemampuan perolehan laba yang diharapkan pada setiap segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan karakteritik pertumbuhan yang tepat.
2. Daya tarik Strukturan Segmen
Kemenarikan suatu segmen akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti adanya persaingan kuat, adanya produk pengganti yang actual, daya beli yang rendah, dan terdapat pemasok yang kuat. Perusahaan harus meneliti beberapa faktor structural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.
. Sasaran dan Sumber Daya Perusahaan
Bila suatu segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat serta secara struktural menarik, maka perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber daya perusahaan yang dimiliki. Beberapa segmen menarik dapat dengan cepat berubah karena tidak seiring dengan sasaran jangka panjang perusahaan. Walaupun segmen seperti itu mungkin menggoda, tetapi hal ini dapat mengalihkan ran utama.
Bila suatu segmen cocok dengan sasaran perusahaan, perusahaan selanjutnya harus memastikan apakah memiliki keterampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai sukses dalam segmen tadi. Perusahaan sebaiknya hanya memasuki segmen dimana ia bisa memberikan nilai superior dan meraih keunggulan atas pesaing.
Menyeleksi Segmen Pasar
Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Pasar sasaran terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
1. Pemasaran Tanpa Pembedaan
Dalam strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan dengan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar. Tawaran itu, lebih difokuskan pada apa yang serupa pada kebutuhan konsumen, bukannya pada apa yang berbeda. Perusahaan merancang suatu produk tunggal dan program pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi masal dan iklan masal, serta berkeinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai produknya. Misalnya, produk coca-cola dengan rasa yang disukai oleh banyak orang tidak memandang kelas sosialnya.
Strategi pemasaran tanpa pembedaan ini akan hemat biaya. Dengan satu jenis karakter produk dan segmen pasar maka akan mengurangi biaya produksi, penyediaan, transportasi, biaya periklanan, dan mengurangi biaya riset pemasaran dan manajemen produk.
Akan tetapi, pemasaran modern menyangsikan strategi ini. Perusahaan yang mengunakan pemasaran tanpa pembedaan umumnya mengembangkan tawaran yang ditujukan pada segmen paling besar dalam pasar. Kalau ada beberapa perusahaan melakukan hal sama maka persaingan sengit akan berlangsung dalam segmen paling besar. Kesulitan muncul ketika harus mengembangkan produk atau merek yang dituntut harus memuaskan semua konsumen. Akhirnya, segmen paling besar mungkin kurang menguntungkan, karena segmen ini akan memicu persaingan sengit. Menyadari hal ini, perusahaan lebih tertarik pada segmen yang lebih kecil.
2. Pemasaran dengan Pembedaan
Dalam strategi pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan memproduksi barang yeng berbeda untuk masingmasing segmen. Dengan menawarkan variasi produk dan pemasaran, perusahaan ini berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen pasar. Dengan posisi yang lebih kuat pada beberapa segmen akan memperkuat identifikasi seluruh konsumen terhadap produk dan diharapkan konsumen lebih loyal, karena perusahaan menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan segmen.
Pemasaran dengan strategi pembedaan ini menciptakan penjualan yang lebih total ketimbang pemasaran tanpa pembedaan. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan penjualan total, meskipun hal ini juga akan meningkatkan biaya. Strategi pemasaran ini meningkatkan biaya riset pengembangan beberapa produk baru, peningkatan biaya proses produksi, dan sarana prasana yang lebih banyak. Demikian juga, mengembangkan rencana pemasaran terpisah untuk segmen terpisah membutuhkan peningkatan biaya riset pemasaran, peramalan, analisis penjualan, rencana promosi dan saluran manajemen ekstra.
Dengan alasan di atas, banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini, yakni mengembangkan beragam produk dan beragam strategi pemasaran. Sebagai misal, perusahaan Coca–Cola yang juga memproduksi Fanta, Sprite, bahkan Lemon Tea. Biaya-biaya tersebut antara lain, berupa biaya riset dan pengembangan produk baru, biaya modifikasi produk, biaya proses produksi, biaya penyimpanan, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya-biaya yang lainnya.
3. Pemasaran Terkonsentrasi
Pemasaran barang dengan memusatkan pada beberapa pembeli saja (concentrated marketing). Dalam strategi ini, perusahaan hanya mengkonsentrasikan pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan yang tidak bisa melayani banyak kelompok pembeli, sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling menguntungkan, misalnya mobil Marcedes Benz hanya dipasarkan kepada kelompok orang-orang kaya yang berselera tinggi.
Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali bagi perusahaan kecil untuk mendapatkan pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih besar. Lewat strategi pemasaran ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang kuat dalam segmen yang dilayani karena pengetahuan yang lebih banyak tentang kebutuhan segmen. Perusahaan banyak juga menikmati banyak penghematan operasional karena spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi. Namun, pada waktu sama pemasaran terkonsentrasi juga mengandung resiko yang lebih besar dari normal. Segmen tertentu bisa berubah seketika, atau perusahaan besar memasuki segmen yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan memilih memasuki beberapa segmen pasar.
F . PENENTUAN POSISI PASAR
Segmentasi dan posisi dalam keberadaannya mempunyai hubungan reciprocal. Sekali segmen ditetapkan secara jelas, maka posisi pun kelihatan.Akan tetapi, penentuan kembali posisi secara jelas juga mampu menghadirkan segmen. Dengan demikian, mana yang mesti terlebih dahulu dilakukan adalah layak kita menyerahkannya pada kemerdekaan individu bisnis.Total aktifitas segmentasi terdiri dari identifikasi dan analisis segmen, penetapan segmen, rancangan serta implementasi strategi penentuan posisi. Segmen tidak begitu serta merta ada tanpa aktifitas identifikasi dan analisis. Hasilnya, berdasarkan sudut pandang kuantitas tampil dalam tiga bentuk pilihan, yaitu: segmen satu, segmen double, dan segmen multiple.Segmen satu menempatkan bisnis berhadapan dengan sebuah kelompok konsumen. Penggandaan kelompok konsumen terjadi manakala hadir fleksibilitas strategi penentuan posisi untuk segmen satu. Sedangkan segmen multiple dimaksudkan untuk bisnis yang berhadapan dengan semua kelompok dalam pasar dengan tujuan mendominasi posisi pasar. Kematangan pasar, penyebaran konsumen, posisi di pasar, struktur dan intensitas persaingan, sumber daya dan kemampuan bisnis, perhatian terhadap efisiensi ekonomi dalam keberadaannya sebenarnya mempengaruhi penentuan bentuk segmen. Enam unsur penentu segmen tersebut, bergerak berbanding lurus dengan sistematis pergerakan dari segmen satu ke segmen multiple. Misalnya, semakin matang pasar maka semakin penting segmen multiple. Segmen satu mudah menghasilkan keunggulan bersaing dalam sifatnya namun terikat cincin pertunangan dengan satu kelompok konsumen. Jika kelompok konsumen tersebut menikah dengan orang lain maka dapat dipastikan kembali menjomblo, bukan?. Segmen double lebih memerlukan sedikit sumber daya daripada segmen multiple, spesialisasi mampu membangun keunggulan, dan ada probabilitas untuk menentukan konsumen secara yakin. Namun, segmen double mudah diserang bisnis besar dan juga dilingkari cincin tunangan segmen. Sedangkan segmen multiple memberikan kesempatan posisi pasar kuat, perluasan penjualan, pengetahuan menyeluruh dan luas tentang pasar. Akan tetapi, sumber daya, kompleksitas strategi, penurunan keunggulan bersaiang menyertainya.
G. STRATEGI PENENTUAN POSISI PRODUK
Pembidikan pasar ini menentukan pesaing perusahaan. Perusa¬haan harus meneliti posisi pesaing dan memutuskan posisinya yang terbaik. Penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing. Tugas penentuan posisi terdiri dari tiga langkah: mengenali keunggulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan, memilih yang paling tepat dan secara efectif mengi¬syaratkan kepada pasar tentang posisi yang dipilih perusahaan.
Strategi penentuan posisi produk perusahaan kemudian akan memung¬kinkan perusahaan beranjak ke langkah berikutnya, yaitu merenca¬nakan strategi pemasaran bersaingnya.
Penentuan posisi dapat dikelompokkan menjadi penentuan posisi menurut nilai, menurut pesaing, menurut manfaat, menurut penggunaan, menurut pemakai, menurut kategori produk, dan. menurut atribut
Penentuan posisi dapat dikelompokkan menjadi penentuan posisi menurut nilai, menurut pesaing, menurut manfaat, menurut penggunaan, menurut pemakai, menurut kategori produk, dan. menurut atribut
Ø sumber
Ø www.yahoo.com
Ø Google
Ø http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990160-peranan-perantara/#ixzz1hVxG6EQb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar